Soalan:
Adakah dibenarkan berzikir dalam apa yang dipanggil ‘hadrah’
dengan perkataan "Ah" atau "Aah"?
Jawapan Syeikh Dr Wahbah al-Zuhaili:
Memendekkan lafaz Jalalah (Allah) dan mengubahnya dengan
perkataan ‘Aah’ adalah haram dari segi syarak, kerana ia mengandungi
penyelewengan, pengubahan dan penyimpangan pada nama-nama Allah yang indah.
Ini tidak dianggap sebagai ibadah yang sah atau zikir yang disyariatkan.
Allah Ta'ala berfirman: "Dan Allah mempunyai
nama-nama yang baik, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu
dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut)
nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan." [Al-A’raf: 180]
Zikir yang sebenar adalah dengan menyebut nama-nama Allah
yang Maha Indah dan sifat-sifat-Nya yang Maha Tinggi, serta khusyuk ketika
menyebutnya dan beriltizam dengan adab dan ketenangan ketika menyebutnya.
Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang
yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gementarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah
iman mereka dan kepada Tuhan merekalah mereka bertawakal." [Al-Anfal:
2]
Dan firman-Nya: "Orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah hati menjadi tenteram." [Al-Ra'd: 28]
Sumber:
Fatawa Mu’asirah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan